February 20, 2013

mengenai kalian, yg sesungguhnya "dibedakan"

Kalau Tuhannya saja dikhianati,
bagaimana denganmu?
mungkin akan lebih parah jadinya.

Karena itulah mengapa aku tak memilih mencinta atas nama cinta,

bukankah kita mencinta dibawah yg membawahi segalanya?

Lalu mengapa kau tak pilih cinta atas nama Tuhanmu saja?

Mengapa kau pilih yang (kadang) manusia "bedakan"

Yah, kita semua sama, namun "dibedakan"

benar begitu? Kenyataannya memang seperti itu.

Mengapa harus berbeda jika yang sama masih tersedia.

Apa seakan kau berusaha untuk memaksa?
Sekali lagi, mengapa harus dia.

Aku tak pernah membatasi cinta kepada siapa.

Sungguh, aku ini tak sesempit yang kau kira.

Namun bagiku,

mempercaya satu hal yang sama dan menjalani senada itu sangat bermakna
Maksud aku, lebih indah saja.

Silakan saja kau, atau kalian menikmati beda

namun percayalah, bahwa perjuangan itu tak selalu indah pada akhirnya.

Tidak, aku tidak berniat apapun untuk memupus harapanmu.

Namun bagiku, untuk apa menghabiskan rasa,
yang sebenarnya kau tau bagaimana akhir rasa itu jadinya.

Bagiku, iya, bagiku...

kau hanya mencari cerita-ceritamu saja
tak mencari apa yang dinamakan sejatinya cinta
Itu menurutku, maaf jika itu sakit bagimu.

Lalu,

Apa kau sepicik itu pada Tuhanmu?
Sehingga kau takut, bahwa Ia takkan memberikan seseorang yang sama denganmu?

Tak percayakah kau pada janji Tuhan? Bahwa kita hidup diciptakan berpasangan?

Sekali lagi, aku bukannya tak setuju dan menentang perbedaan
tapi aku hanya habis akal
aku hanya sekedar membuka mata.

Jika memang "mereka" telah membukakan, bahwa itu tak baik adanya

mengapa kau terus lakukan dan jalani saja?
Ah omongan cinta
penuh nafsu belaka
tuh,kau terlihat sedang memupuk dosa.

Dua beda yang disatukan bukankah kadang memaksakan?

Apa tak kau fikir bahwa akan ada banyak hati yang tersakiti,
termasuk mungkin juga hati Tuhanmu.

Jika hubungan itu dapat berjalan, apa kau tak berfikir bahwa itu hanya ujian?

Ya, Tuhan mungkin sedang memberimu pembelajaran
belajar untuk memahami keadaan
keadaan dimana perbedaan memang seharusnya dihormati.
Namun bukan berarti "menjadikannya lebur dan menyatu"
dan belajar bahwa rasa sakit yang Ia ajarkan, agar kau juga merasa
sakitnya dikhianati oleh orang yang Ia sayangi.
Iya benar, orang itu mungkin adalah kamu.

Percayalah bahwa pembelajaran adalah

sebuah balasan wujud kasih sayang Tuhan yang amat tulus untukmu.


 

Dari aku,
untuk kalian yang mungkin sedang membuat Tuhanku menangis
Tak apa...belum terlambat
asal, bukalah mata.
Bahwa Ia mengirimkan aku (diantaranya) sebagai
wakil untuk membukakan pikiranmu.

Salam hangat, dan maaf jika ini menyayatmu. 

noda itu telah menjadi bagian hatiku

Hey, benar katamu
bahwa aku bukanlah takut akan kehilanganmu
hanya saja aku tak ingin hal itu terjadi lagi padaku.

Apa kau tau,
pola ini begitu indah kita lukis

Kau pasti tau.

Bahwa indah begitu tercurahkan ketika aku berperan membuat pola cinta kita
kemudian kita bersama menjaga agar terhindar dari keburukan warna

Jadi tolong beri kewajaran bagiku
karena kekecewaanku padamu yang mungkin kuanggap menodainya.

Lalu apakah kita tau bagaimana akhir dari semua cerita kita?
Tidak, kita tidak pernah tau!

Aku bisa saja percaya padamu, pada kita..
dan memang sebenarnya itu yang ada.
Namun sekali lagi, aku tak pernah benar-benar tau apa yang terjadi sesungguhnya.

Karena itulah aku berkata,

"aku tidak bisa mempercayai siapapun sepenuhnya"

Kemudian, biarkan aku selalu menduga...
karena ketika aku merasa, itu artinya aku masih menjaga kita agar tetap ada.



Ini aku,
yang selalu mengingatkanmu bahwa sebaik apapun kamu aku masih tetap meragu
apalagi jika kau tak melakukan kebaikan itu, pasti aku kan perlahan menghapusmu

dan terjadi

Pengkhianatpun menangis
Ditengah rasa kesakitan yg sebenarnya tak kan membuatnya mati.
Hanya seperti tertembak tapi kau tak merasa sakit akan peluru, namun merasa sakit karena kau tau siapa yg melakukan itu.

Yah seperti itulah aku akhir-akhir ini
Pada keadaan yg tak adil...
Pada perasaan yg membuatku kehilangan prinsip
Prinsip dimana aku memang seharusnya tak boleh percaya pada siapapun sepenuhnya, ya, siapapun, sepenuhnya...



Ini aku,
Yang akan selalu memberi keindahan secara total
dan memberi kesakitan pula secara maksimal.

Kini aku mencoba kembali

Lama rasanya aku tak menuangkan segala,
namun bukan berarti tak terjadi apa-apa.
Hanya saja, kadang aku merasa begitu "sayang" menuliskannya untukmu.

Karena.... yang aku ingin adalah bersama melewati denganmu...









Salam,
dariku yang selalu merindu..

Aku, yang selalu memiliki segala cerita

yang berharap terbagikan kepadamu