January 21, 2015

Tak Akan Berjuang Sendirian


Bukan aku, yang menyesali nasib seperti ini
Bukan aku, yang kemudian larut dalam kesedihan karena terjebak dalam keluarga yang dipisahkan
Bukan aku, yang berusaha berontak akan takdir Tuhan

Adalah aku, yang dari kecil berjuang
Melawan cemooh dari banyak perbincangan
Adalah aku, yang dari kecil berjuang
Untuk apa-apa dalam kesendirian
Adalah aku, yang dari kecil diajarkan bahwa aku harus tetap hidup dan menghidupkan

Aku rela tak menangisi semua
Aku rela tak berbuat apa yang akan mengecewakan semua
Aku rela selalu menjadi baik diatas kejahatan yang tak disengaja
Aku rela memaafkan semua

Adalah kamu, yang mampu melihatku seberjuang ini dalam hidupku
Adalah kamu, pemujaku dalam semua cerita perjalanan hidupku
Adalah kamu, yang tau bahwa masa lalu bukan berada ditanganku, namun masa depan aku yang ikut menentukan

Terimakasih atas ketulusan yang kau tunjukkan
Senang rasanya tau bahwa kelak aku tak berjuang sendirian

Semuanya Tetap Seperti Semula


Aku tak sedang berlari dari sesuatu karena ketakutan atau ancaman.
Tak juga karena kebencian atau kesedihan yang mendalam.
Aku hanya sedang pergi karena sebuah harapan.

Aku tak tahu apakah semua terlihat rumit dan meragukan.
Tak juga tahu apa semua tidak jelas dan hati telah terpatahkan.
Aku hanya sedang ingin melupakan.
Maka aku segera lupakan.

Saat situasi menjadi buruk dan sesak,
Saat kalimat-kalimat cinta tidak mampu teriak,
Saat itulah aku tahu persis hatiku telah retak.

Perasaan adalah perasaan.
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan.
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan.

Berkah Tuhan


Karena janji,
rasa,
dan mimpi
mungkin bukan hal yang sejati.

Namun,
keikhlasan mungkin adalah sebagian dari kesejatian. 

Tuhan tak akan pernah membiarkan kita kesakitan, puan :)

Lagi-lagi, Tak Apa.


Aku tak pernah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Segalanya hampa, seperti ruang kosong tak berpenghuni.

Tak ada lagi kita didalamnya.
Tak ada lagi cerita kita yang bersuara.
Tak ada lagi canda.

Aku ini wanita,
aku bisa merasa.

Aku ini wanita,
mengapa kau biarkan aku diam bertanya-tanya.

Aku ini wanita,
aku tau kala kau tak lagi memiliki rasa.

Aku ini wanita,
sangat kecewa...


Tak apa,
lain kali... semoga kita menemui cinta yang sebenarnya.
Aku hanya tak pernah berfikir bahwa kita akan berakhir seperti ini.

Sampai jumpa, Aditya.

Sebuah Harapan dalam Kesakitan


Suatu hal yang menyesakkan,
adalah ketika kita tak tau apa yang terjadi pada kita,
adalah diam menjauhi kata yang kita lakukan,
adalah pemakluman atas kita yang katamu sudah tak memiliki rasa.

Ah, kamu segitu saja ya?
Aku kecewa...

Apa karena sebegitunya aku menaruh harapan?
Sehingga jatuhpun aku mendalam.

Maaf ya, tuan,
Aku tak lagi memberi kesempatan.

January 8, 2015

Cinta Seorang Manusia



Tuhan, aku terluka...
Lagi-lagi oleh cinta seorang manusia.

Buk, Saya Takjub!


Pagi ini, saya lewat Pasar Telo dekat rumah.
Ternyata sedang ada peresmiannya setelah dibongkar dan diganti nama menjadi Pasar Karangkajen.
Tenang saja, masih tetap central per-telo-an.

Ternyata acara tasyakuran sudah dimulai semenjak malam tadi.
Dangdutan, dan lain-lain.

Satu pemandangan yang membuat saya cukup bergairah tadi,
adalah... ketika melihat ibu -yang berbadan jauh lebih buntal daripada saya,
mungkin tiga kali lipat
dengan usia mungkin tiga kali lipat juga dari saya-
nongkrong di acara itu
menggunakan setelan baju kotak-kotak merah coklat,
duduk diatas vespa trendi terbaru warna merah,
menggunakan helm bogo warna coklat,
dan memasang kacamata coklat dikepalanya.


Buk, saya takjub!
Apa ibu penggemar te-telo-an?

Cinta


"Kakek, apakah cinta itu menyenangkan seperti musik?"

"Ya. Ia seperti musik, tetapi cinta sejati akan membuatmu selalu tetap menari meskipun musiknya telah berhenti."

"Kakek, apakah cinta itu menakutkan seperti hantu?"

"Ya. Cinta sejati seperti hantu. Semua orang membicarakannya, tetapi sedikit sekali yang benar-benar pernah melihatnya."

"Kakek, apakah cinta sesejuk air sungai ini?"

"Ya. Cinta sejati memang seperti air sungai, sejuk menyenangkan, dan terus mengalir, mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti. Semakin lama semakin besar karena semakin lama semakin banyak anak sungai yang bertemu. Begitu juga sungai, semakin lama mengalir semakin besar batang perasaannya."

"Kalau begitu ujung sungai ini pasti ujung cinta itu?"

"Cinta sejati adalah perjalanan, sayang. Cinta sejati tak pernah memiliki tujuan."

"Kakek, apakah cinta itu memberi, seperti yang selalu kakek lakukan saat memberi makan ayam-ayam?"

"Tidak. Karena kau selalu bisa memberi tanpa sedikitpun memiliki perasaan cinta, tetapi kau takkan bisa mencintai tanpa selalu memberi."

"Kakek, dari kota manakah cinta datang?"

"Tidak ada yang tahu, sayang. Cinta sejati datang begitu saja, tanpa ada satu pun alasan yang jelas."

"Kalau begitu, bagaimana Zalaiva tahu itu cinta?"

"Kau akan tahu ketika dia datang. Tahu begitu saja. Dulu orang-orang menyebutnya cinta pada pandangan pertama. Cinta sejati selalu datang pada pandangan pertama. Cinta sejati selalu datang di saat yang tepat, waktu yang tepat. Ia tidak pernah tersesat. Cinta sejati selalu datang pada orang-orang yang berharap berjumpa padanya dan tak pernah berputus asa."

"Suatu saat jika kau beruntung menemukan cinta sejatimu. Ketika kalian akan saling bertatap untuk pertama kalinya, waktu akan berhenti. Seluruh semesta alam takzim menyampaikan salam. Ada cahaya keindahan yang menyemburat, menggetarkan jantung. Hanya orang-orang beruntung yang bisa melihat cahaya itu,  apalagi berkesempatan bisa merasakannya."


(Dikutip dari cerpen Pandangan Pertama Zalaiva, karya Tere Liye)

Cinta yang Layak


Selayaknya cinta seperti ini..
Ia paham kemana cerita-cerita berasal dan bermuara.
Ia paham bagaimana mengobati luka,
walaupun hanya diam dan memberi pelukan.
Ia paham bagaimana mengerti cara menghargai,
menyempatkan waktu untuk sekedar bertemu.

Selayaknya cinta seperti ini..
Ia tak melihat apa yang salah dan benar dari pasangan.
Ia menerima dengan kelapangan.
Ia cukup ada saat bahagia dan duka.

Bagiku,
menemukan seorang yang sama sepertiku, mungkin jarang.
Berhubungan dengan seorang yang sekerasku, mungkin tak gampang.
Tapi, ini cinta yang layak untuk dipertahankan.

Selayaknya cinta seperti ini,
Semoga kedepan kita selalu menjadi orang yang saling mencari,
saat bahagia dan duka,
saat memiliki atau tak memiliki cinta,

Cindy, aku mengagumi hubungan kita,
Dimana semua indah atas keikhlasan kita untuk bersama.

Btw..
Cindy, aku mengagumimu atas apa yg kamu fikirkan tentang cinta.
Mungkin aku tak seberjuang kamu, aku mudah menyerah.
Mungkin aku tak setulus kamu, aku tukang pamrih.

Semoga lekas kita dipertemukan dengan jodoh kita, ya.
Aku tak sabar pria seperti apa yang seberuntung aku mendapatkan kasih sayangmu.


January 5, 2015

I Try Before I Die


Selamat malam, Pa.


Malam ini,
Seperti malam-malam biasanya,
kami makan berdua.

Namun, memang ada beberapa yang tak biasa.

Biasanya, 
kami tak pergi keluar untuk makan malam.

Biasanya,
aku meminta suap dari piring papa.
Rasanya lezat sekali.

Biasanya,
papa kesal dan menyuruhku untuk mengambil piringku sendiri.

Malam ini,
kami makan diluar.
Tempat favorit, sate sapi lontong sayur.

Tak terasa ternyata dua jam berlalu di tempat itu.

Ketika membayar,
ibu warungpun berkata..
"Mbak, asik banget sama papanya, ketawanya sampe nangis gitu".

Memang...

Papa selalu super dalam hal membuat cerita lucu.

Tapi malam ini,
dia makin menjadi ahlinya.

Selamat malam, Pa.

PS: Jangan Buang Waktumu untuk Membaca Ini

January 5, 2015, 7:30 AM



Teman-teman, saya ada cerita

Pagi ini saya berangkat magang mengenakan setelan kemeja dan rok panjang 
Saya berangkat dari Jogja selatan ke loket pembayaran Penerimaan Mahasiswa Baru UII di Jalan Kaliurang

Sepanjang perjalanan, seperti biasanya... Jalanan padat. Ditambah lagi, mungkin karena hari ini hari Senin dan hari pertama masuk sekolah

Sepanjang perjalanan, seperti biasanya...
Saya melakukan rutinitas gaya-berkendara-motor seperti biasa

Menit itu, saya berada di Jalan Kaliurang KM 11, sudah dekat dengan kantor
Ada truk keluar dari pom bensin sebelah kanan, kemudian menyebrang dengan enaknya langsung merapat ke sisi bagian kiri dengan kecepatan tinggi

Oleh karena itu saya pindah ke sisi sebelah kanannya, menambah kecepatan dan bermaksud menyalipnya

Brrrrtttttrrrttt tiba-tiba ada suara seperti itu terdengar kencang

Ternyata rok hijau pastel yang saya gunakan terbelit ke dalam jeruji belakang

Saya langsung istighfar, dan menambah banyak deretan hamdalah

Saya tak tau apa yang akan terjadi jika
Saya tak menambah kecepatan saat menyalip, bisa jadi akan membuat saya jatuh

Saya tak tau apa yang akan terjadi jika
Saya terlalu ngebut ketika menyalip, bisa jadi membuat saya oleng dan akan mengganggu pengguna jalan lain dimana juga ada truk pada arah sebaliknya

Saya tak tau apa yang akan terjadi jika
Saya tidak melakukan gaya-berkendara-motor seperti biasa yaitu banyak berdzikir -agar tidak mengantuk diperjalanan, bisa jadi saya akan jatuh karena tak cukup fokus

Saya tak tau apa yang akan terjadi jika
Jika saya tak mengenakan rok pagi ini, sudah pasti saya tak akan merasa sebersyukur ini, karena sudah diselamatkan dan diberi tambahan keberkahan bisa selamat sampai kantor dan merasakan loket baru

Teman-teman,
maaf cerita saya terlalu panjang

Tapi saya ingin mengingatkan bagi kalian yang mengenakan rok panjang, berhati-hatilah
Karena saya adalah orang yg selalu mengingatkan orang lain sekalipun dijalanan, namun tetap saja saya bisa ceroboh juga

Bagi kalian yg mengenakan rok pendek, yok ganti rok panjang tapi tetap waspada hehe

Bagi kalian, lelaki yg memboncengkan, lebih baik menabung untuk membeli kendaraan yg lebih aman daripada motor
Toh memboncengkan wanita yg bukan muhrim bisa jadi dosa, bahaya pula, hehe

Tetap semangat ya teman-teman,
Tetap waspada,
Dan tetap banyak berdoa

Salam,
elmbul yang sedang merasa penuh keberkahan dan kurang kerjaan :"

January 4, 2015

See You..


Teruntuk kalian-kalian yang pandai sekali menyayat perasaan...

Aku sakit, sayang.
Ketika kita hanya bisa diam dan memandang akan adanya ruang kosong antara kita.
Aku sakit, sayang.
Ketika kita tak lagi bisa bercerita.
Apa saja yang layak diceritakan.

Bukan karena benci atau semacamnya.
Namun atas rasa bersalah telah sering membuat jarak diantaranya.

Sayang,
kini aku tak pandai merayumu.
Tak pandai mengungkap rindu.

Aku ingin kamu tau,
aku banyak berdoa agar kita selalu dapat bersama.
Baik-baik ya dimanapun kamu berada.
Maafkan jika aku telah menjadi seorang yang semakin keras untukmu.
Aku, tetap mencintaimu.

Doakan aku lekas menyelesaikan studi, dan segera menyusulmu.
See you, sahabat-sahabatku..

January 2, 2015

Dariku Untukmu, Tuan...


Tuan...
Banyak yang salah dariku,
kuharap kau berkenan menegurku.
Banyak yang kurang dariku,
kuharap kau berkenan melengkapiku.

Tuan...
Banyak lemahku,
jika tau kamu sekuat itu.
Banyak kuatku,
yang tak mau kutunjukkan padamu.

Tuan...
Seolah aku memberi taumu apa saja yang ada didiriku.
Tapi tuan,
apa yang kau lakukan?
Bukalah hatimu.

Bukankah kita berjalan menuju titik pertemuan?
Bukan salah satu yang sengaja mencari untuk ditemukan.

Ini tak adil, tuan.

Apa yang Mulai Aku Rasa


Cinta,
memang tak terdefinisi.
Atau mungkin ia banyak dibedakan melalui arti.

Cinta bagiku adalah keikhlasan.
Dimana segala yang terbaik adalah hal yang dimuliakan.

Cinta,
bisa jadi adalah perhatian.
Bisa jadi kepedulian.
Bisa jadi pula pengorbanan.

Cinta,
apalah arti seucap kata cinta.
Ah, tapi nyatanya bahkan aku lupa apa kamu telah mengucapkannya?

Cinta,
apalah arti bicara jika dengan diam kita sudah tenang.
Ah, tapi nyatanya itu bisa jadi membuat kita tak tau apa-apa.

Lalu,
cinta yang seperti apa yg kau harapkan dari kita?
Jika tak pernah kita ucapkan kata cinta;
tak kita pernah bicarakan semua.
Lalu,
cinta yang seperti apa yg kau harapkan dari kita?
Jika aku mulai merasa bahwa kita sekedar teman kencan saja.

January 1, 2015

Selamat Datang, Tahun Penuh Keberkahan!


Sampai menit ini,
aku bingung bagaimana mengucapkan selamat datang dengan baik pada 2015.

Rasanya,
2014 terlalu indah dan berkah.
Banyak perjuangan,
harapan,
kawan, dan
kenangan.

Berjuang untuk lulus dari bangku kuliahan;
mencari pekerjaan dan menaruh harapan;
lebih banyak mengenal kawan dan menghargai sebuah pertemuan; serta
memutuskan untuk kembali lagi ke bangku kuliahan.

Ah,
segalanya memang layak untuk diperjuangkan
agar menjadi sebuah kenangan yg membanggakan, ya.

Yah,
walau 2014 terlalu indah untuk ditinggalkan...
Namun kini, aku berteriak...

Hey, sayang! Liat 2015 telah datang!

Tahun yang akan kita isi dengan lebih banyak tawa,
kehangatan,
kasih sayang, dan
beribu keberkahan.

Mari kawan, kita ucapkan selamat datang pada kisah-kisah selanjutnya!