February 19, 2014

Memilih Untuk Tetap Tak Memilihku


Mungkin benar,
kini aku berusaha berhenti mencintaimu.
Tau kenapa?
Aku lelah dengan semua selama ini.


Dengan rasa yg begitu besar tanpa balasan.

Aku lelah berusaha ada untukmu.


Dengan perhatian yg tak dihiraukan.
Dengan ketulusan yg dibandingkan.

Namun kau memilih untuk tetap tak memilihku.

Aku Mau Diampuni, Aku Mau Kamu Lagi...


"Be,


Maaf ya selama ini aku bener-bener engga bisa banget jadi sahabat yg baik buat kamu. Jangankan sahabat,
temen aja aku engga bisa.
Aku lupa,

mungkin dulu kita pernah janji engga bakal ada jarak sejauh ini antara kita.
Be, maafin aku yaaa.



Aku lupa,
untuk selalu memperlakukan kamu tetap istimewa.
Aku lupa,
semua hal yg seharusnya aku pedulikan tentangmu.
Tentang senang dan sedihmu.

Cuma bisa nulis nama kamu dilembar persembahan aku.
Rasanya aku bener-bener malu dan gagal banget jadi sahabat terbaikmu.


Aku mau diampuni,
aku mau kamu lagi.

I Miss You..."

February 13, 2014

Doa untuk Tuhan


Tuhan,
Kau akan segera melihat upayaku.

Demi...
Aku ingin dipinang.
Maka,
bukalah jalan bagi jodoh menemukanku.

Terimakasih, Tuhan :')

Kembali Utuh


Jadi,
jika gadismu telah dicuri darimu,
Maka sadarlah...
mungkin Tuhan sedang ingin menunjukkan wanita mana yg lebih tepat untukmu.
Maka, relakan saja hatimu tertata kembali utuh sementara,
hanya untuk diri dan Tuhanmu.

Tampaknya Kita Seperti Ditakdirkan Bersama


Jogja..
Taukah bahwa engkau istimewa?
Sejenak aku melihat kebelakang.

Banyak rasa yg kau buat untuk kami.

Banyak suka dan duka yg terjadi di sini.
Dalam hidup dua puluh taun ini,
aku merasa benar-benar hidup.

Bencana yg beberapa kali aku rasakan di sini

tak sedikitpun membuatku ingin pindah
Justru engkaulah pembuat sejarah.

Nampaknya kau lebih istimewa.

Karena musibah sejatinya adalah hal yg diberikan Tuhan utk mengetuk kita.
Dan aku bersyukur memiliki rasa.

Bagaimana rasa itu menjadi begitu peka dalam hatiku.

Membuat selalu bersyukur ada hari esok setelah itu.

Itulah istimewamu,

membuat hatiku begitu menyatu padamu.

Tak itu saja sebenarnya,

tebaran cinta,
bahagia, dan
cerita selalu ada.
Pasti ada saja di Jogja.

Jogja, engkau istimewa.

Pastikan Bahwa Kau Percaya


Tuhan,
semalam aku terjaga dalam kabar yg beredar,
dari segala hal yg 'menakutkan'
Maka aku tertidur dalam kekhawatiran.

Tuhan, pagi ini sendu sekali.

Bagaimana kabar seluruh saudaraku yg terkena bencana disana?
Pasti, tetap Kau jaga.

Lalu, Tuhan.

Bagaimana kabar saudara saudaraku yg setiap harinya aku temui disini?
Ya, diluar rumahku ini.
Ya, yg selalu aku temui ketika berangkatku dari sini.
Adik kecilku yg menjajakkan koran,
yg selalu berlari ke arahku melempar senyuman sambil berkata 'ada berita bagus hari ini, mbak'..
Kakak kakakku yg memainkan musiknya,
yg selalu memukul keras alat dan bernyanyi dengan seluruh semangatnya.

Dan seluruh dari mereka lainnya,

yg tak punya tempat untuk berteduh,
yang kami sebut tempat itu, rumah.
Ketika aku sesak atas debu ini dirumah,
apa yg terjadi dengan mereka?

Bahwa pada-Mu lah sesungguhnya tempat berlindung dari segala macam khawatir,

dan ketakukan.

Semoga semua,

berjalan sesuai yg direncanakan,
bahwa ini sebuah ujian.

Pasti akan ada lulus,

dan hasil memuaskan.

Bersabarlah,

saudara saudaraku.
Tuhan bersamamu.

Dari Jogja, untuk kita semua.

Do'a khusus untuk bencana gunung Kelud.

Begini, Ya


Kini, biar aku buat aturannya.


Jadi begini..
Bahwa ketika kamu putuskan untuk datang padaku,
maka bawalah segala tentangmu.
Dirimu, hatimu, ceritamu, dan kerelaanmu.

Aku mau kita menyatu..

Karena saat aku mengijinkanmu datang padaku,
telah kusiapkan semua milikku untuk kubagi padamu.

Jadi, apa begini sudah bisa menguatkanmu untuk tetap maju?

Ya, padaku.

Sampai bertemu, pada kisah yang akan menyatu.


Kamu, dan Segala Mimpiku.





Aku sedang akrab berkawan dengan sang waktu.


Saat menyadari, bahwa yang bisa kulakukan adalah menunggu.

Tak Ada Lagi Rumah


Ketika kita tak lagi terlarut dalam kata,
maka kita tak lagi kita.

Ketika kamu tak lagi mau tau akanku,

maka aku akan kembali menutup rapat pintuku.

Bahwa saat itulah kamu sudah menjadi sebuah kenangan lalu,

yang hanya akan mampu seperti itu.
Maka jika kenangan datang mengetuk pintu rumah,
katakan saja bahwa aku telah pindah.

Bukan Begitu, Tuan?


Aku lelah dipermainkan,
oleh hiruk pikuk rasaku sendiri

Aku lelah selalu mencari,
siapa yg sebenarnya pas dihati.

Aku lelah berharap,
akan terwujudnya mimpi yg mereka ceritakan layaknya dongeng malam.

Aku lelah dengan semua penyesuaian yg ujungnya lebur jua.

Mungkin sekarang saatnya,
aku berserah bahwasanya apa yg pas dihati tak lagi untuk dicari.

Ia akan datang sendiri dan kami akan siap menikmati kebersamaan hidup ini.

Bahwasanya mimpi,
akan indah jika ada tokoh yg memainkan perannya.

Maka ia akan datang bersama alur cerita yg akan kami jalani.

Bahwa kelak,
ia akan mengajakku utk kembali hidup.

Memulai sesuatu tanpa hal yg berlebihan.

Menyusun dari awal.

Agar diakhirnya ada hasil yg memuaskan.

Bukan begitu, tuan?

February 6, 2014

Sampai Pada Waktu, Yang Kita Tuju


Bukan bermaksud sekedar mencarimu saatku serapuh itu,
tapi lebih dari kata sekedar,
aku memang mencari kasihmu dengan rasa sabar.


Dengan seluruh rasa yang amat besar,
Maka akan tibalah saatnya aku menemukanmu dalam sebuah ruang temu.

Bunda, aku mencari pelukanmu.

dengan seluruh tenaga yang kukumpulkan,
dan dengan seluruh asa yang kutancapkan pada harap.

Dimana akan kuserahkan seluruh rindu hanya tertuju padamu.

Tetaplah hangat, sampai pada waktu yang kita tuju.

February 5, 2014

Ma, Percayalah..


Tuhan, melalui ia Kau beri aku rasa.
Benci awalnya.
Anak kecil yang tak tau apa apa.


Dulu aku mengira bahwa cinta berarti kesakitan.
"Ma, aku memang tak pernah hidup bersamamu,
Maaf aku hanya bisa selalu rindu dan memelukmu erat ketika bertemu.
Aku menyayangimu dalam setiap doa doaku."


Perpisahan.. kerinduan.. kesendirian.. dan kesunyian.
Namun kini aku benar benar mengerti..
bahwa dari sakit, dari pisah, dari rindu, dari sendiri, dan sunyiku
semua tertuju padanya.

Cntamu selalu hidup dalam setiap detak jantungku.
Dalam darah mengalir darah pengorbananmu.

"Ma,
percayalah terkadang cinta memang punya cerita yang ia rencanakan
akan indah pada waktunya."

Pada Waktu, Kita Mencari Jawabannya


Kamu adalah pembuat rindu, serta candu.
Kamu terkadang semu dianggap, namun nyata dalam harap.


Sayang, apa kamu tau perasaanku? Ah, pastilah kau tau.
Sayang, rasa ini sungguh menggerogoti, dimana ada tawa dan kita yg mengisi.

Sejauh jarak membelenggu, tak mampu menutup bahagiaku akanmu.

Sayang, bersabarlah; pada waktu yg akan tiba; ketika kita berjumpa.

Kita, Mungkin Tak Pernah Ada


Aku fikir, aku adalah orang yg berani utk mencintai.

Aku berani memperlakukan 'mereka' dengan cara yg sebaik2nya,
setulus2nya, dan seberjuang itu.
Kepada dirinya, keluarga, teman, bahkan lingkungan.


Namun seringnya,
diakhir aku selalu merasa ada yg salah dlm setiap hubungan.
Maka selalulah aku berhenti pada sebuah titik, keraguan.
Dimana aku, kembali menjadi diriku.

Apa sebenarnya aku adalah orang yg terlalu serakah?
Yang menginginkan kesempurnaan kisah cinta yg aku impikan.


Yang selalu ragu,

dan tak mampu percaya akan bahagia yg mampu diciptakan 'kita'.