Jika memang pada akhirnya aku tak berhasil meyakinkan diriku sendiri,
maka kita saatnya aku merubah prinsipku.
Pernikahan sejatinya memang untuk ibadah.
Sudah cukup disitu saja.
Maka dengan itu,
aku tak akan lagi merasa “kekurangan kasih sayang”.
Maka aku hanya akan melakukan segala sesuai ajaran.
Tak perlu lagi segala rasa berlebihan.
Toh tak ada bedanya.
Komitmen hanya menua bersama, bukan?
Dengan itu aku tak akan pernah lagi merasa bahwa tak seimbang.
Jadi kalau kau memilih melakukan banyak kesalahan,
kau sendiri yang menanggungnya.
Ingat bahwa aku sering mengingatkanmu.
Walau kau sendiri yang sering mematahkan itu.
Hubungan tak selemah itu.