October 16, 2013
Kamu harus segera tau
Ia hanya berteriak dan meneriakiku atas rasa yang tak ia rasa, atas apa yang selama ini tak ada.
Ia menghujatku dengan masa lalu, dengan berbagai cerita yang ia benarkan begitu saja.
Ia meludahi apa yang aku rasa, menuding bahwa ia adalah kebenarannya, bahwa sakitku tak kan berarti apa apa, karena baginya, aku ini hina.
Siapa yang tak punya salah? Sini datanglah.
Kamu, tak tau menjadi aku.
Kamu, pergilah jauh dengan ketololanmu dalam mencoba menyayangiku.
Setidaknya, kamu harus segera tau..
Siapa yang tak punya masa lalu? Sini kuhidupkanmu.
Karena aku banyak belajar dari salah dan laluku,
tapi kamu hanya mampu memberi segala penilaian tanpa mau berkesempatan.
Kamu, hanya besar omongmu yang berkata menerimaku.
Kamu, membuatku sejenak terpaku akan sedikit pesona tuturmu.
Tak lagi ada aku yang terbodohi oleh hinamu.
Tak ada lagi kamu, yang tak tau apa apa yang menyakitiku.
Aku tak butuh kamu atas semua pilu.
Bahwa kamu sangat tolol telah sepicik ini terhadapku.
Wanita Perkasa (?)
Karena tak ada pelabuhan abadi disini
Semua semu
Perompak yang tak mengaku
Banyak wajah, banyak pepatah
Semua bisa saja meluluh lantakkan segalanya
Semua bergaung sesukanya
Memilih untuk selalu berbicara pada keadaan yang "aku" anggap tak tepat
Dan ada kalanya saat semua ingin direnovasi, "kau" membisu, sepi, layaknya pelabuhan tak berpenghuni
Karena bagaimanapun aku ini wanita
Seberapa besar logika membentengiku, tetap saja hati berbicara
Rasa
Ah, omongan kosong masalah rasa
Sejujurnya hanya kemunafikanku yang ada
Bersembunyi dibalik jeruji dengan label wanita perkasa
Semua semu
Perompak yang tak mengaku
Banyak wajah, banyak pepatah
Semua bisa saja meluluh lantakkan segalanya
Semua bergaung sesukanya
Memilih untuk selalu berbicara pada keadaan yang "aku" anggap tak tepat
Dan ada kalanya saat semua ingin direnovasi, "kau" membisu, sepi, layaknya pelabuhan tak berpenghuni
Karena bagaimanapun aku ini wanita
Seberapa besar logika membentengiku, tetap saja hati berbicara
Rasa
Ah, omongan kosong masalah rasa
Sejujurnya hanya kemunafikanku yang ada
Bersembunyi dibalik jeruji dengan label wanita perkasa
Salah Pikiran
Ada yang mengaku kawan, kemudian ia datang
membawa segala topeng akan keceriaan
Berlaku sebagaimana orang ingin dipercaya
namun pada akhirnya, ia hina
Ia diam ketika aku tersudut
Ia tak berbuat apa atas itu
Ia hanya mendengarkan seolah ingin menjadi saksi
Ia tak belaku, tak jua menenangkanku
Dan waktu belalu
Saat ku lupakan masa itu
Pada akhirnya tiba
Saat dimana ia yang mengaku kawan
Datang dengan kisah masa lalu sebagai parang
Modal bercerita pada orang
Picik
Ia sama sekali tak tau perasaanku
Kemana saja ia ketika aku mengalaminya
Ia hanya bisa beceloteh
Ya, kini aku sangat sakit hati
Kalian terlalu picik menghakimiku atas masa lalu
Semoga kalian cepat sadar akan segala salah pikiran
membawa segala topeng akan keceriaan
Berlaku sebagaimana orang ingin dipercaya
namun pada akhirnya, ia hina
Ia diam ketika aku tersudut
Ia tak berbuat apa atas itu
Ia hanya mendengarkan seolah ingin menjadi saksi
Ia tak belaku, tak jua menenangkanku
Dan waktu belalu
Saat ku lupakan masa itu
Pada akhirnya tiba
Saat dimana ia yang mengaku kawan
Datang dengan kisah masa lalu sebagai parang
Modal bercerita pada orang
Picik
Ia sama sekali tak tau perasaanku
Kemana saja ia ketika aku mengalaminya
Ia hanya bisa beceloteh
Ya, kini aku sangat sakit hati
Kalian terlalu picik menghakimiku atas masa lalu
Semoga kalian cepat sadar akan segala salah pikiran
Mungkin esok beda cerita
Kini tak lagi ada
Kini hanya kenangan belaka
Ini lagi-lagi soal kita
yang masih saja terbelenggu dengan kata "cinta"
Didalamnya hanya tersisa aku
Duduk dengan segala angan masa lalu
Hanya aku, yang merangkai mimpi baru
Kemana kamu?
Aku kehilangan ceria kita yang entah lenyap kemana
Ia tak selamanya kawan
Aku kembali merasakan
Bahwa aku kembali sendirian
Ia menunjukku dengan cibiran
Dulu ia kusebut "kawan"
Kawan, ia ada disekelilingku
Namun ia yang berteriak menghakimiku
Mengolokku sesuka hatinya
Dasar tak dewasa
Pantas saja nasibmu jauh dari cinta
Yah, aku terlaru sakit hati rupanya
Hingga aku membiarkan rasa sakit ini merusak segalanya
Maafkan aku yang tak bisa melupakan sakit ini
Maafkan aku yang tak bisa diam saja memaafkanmu yang begitu saja berlalu
Percayalah, ini cintaku
Sakit tak apa kurasa, asal sesekali kau peduli pada tulisanku macam ini
Mungkin esok beda cerita
Semoga...
Kini hanya kenangan belaka
Ini lagi-lagi soal kita
yang masih saja terbelenggu dengan kata "cinta"
Didalamnya hanya tersisa aku
Duduk dengan segala angan masa lalu
Hanya aku, yang merangkai mimpi baru
Kemana kamu?
Aku kehilangan ceria kita yang entah lenyap kemana
Ia tak selamanya kawan
Aku kembali merasakan
Bahwa aku kembali sendirian
Ia menunjukku dengan cibiran
Dulu ia kusebut "kawan"
Kawan, ia ada disekelilingku
Namun ia yang berteriak menghakimiku
Mengolokku sesuka hatinya
Dasar tak dewasa
Pantas saja nasibmu jauh dari cinta
Yah, aku terlaru sakit hati rupanya
Hingga aku membiarkan rasa sakit ini merusak segalanya
Maafkan aku yang tak bisa melupakan sakit ini
Maafkan aku yang tak bisa diam saja memaafkanmu yang begitu saja berlalu
Percayalah, ini cintaku
Sakit tak apa kurasa, asal sesekali kau peduli pada tulisanku macam ini
Mungkin esok beda cerita
Semoga...
ITS VOW
Dear you,
"Aku bersumpah untuk membantumu mencintai kehidupan
Aku bersumpah untuk selalu memelukmu dengan kehangatan
dan untuk memiliki kesabaran yang dibutuhkan oleh cinta
Untuk bicara saat kata-kata dibutuhkan
dan untuk berbagi keheningan saat kata-kata tidak dibutuhkan
Untuk setuju dan tidak setuju pada apapun itu
dan untuk hidup selama kehangatan hatimu dan selalu menyebutnya rumah
Untuk semua bentukmu, sekarang ataupun selamanya
Aku berjanji untuk tidak pernah lupa"
Dan aku benar-benar akan mengucapkannya untukmu..
Sincerely,
aku yang selalu padamu...
"Aku bersumpah untuk membantumu mencintai kehidupan
Aku bersumpah untuk selalu memelukmu dengan kehangatan
dan untuk memiliki kesabaran yang dibutuhkan oleh cinta
Untuk bicara saat kata-kata dibutuhkan
dan untuk berbagi keheningan saat kata-kata tidak dibutuhkan
Untuk setuju dan tidak setuju pada apapun itu
dan untuk hidup selama kehangatan hatimu dan selalu menyebutnya rumah
Untuk semua bentukmu, sekarang ataupun selamanya
Aku berjanji untuk tidak pernah lupa"
Dan aku benar-benar akan mengucapkannya untukmu..
Sincerely,
aku yang selalu padamu...
Rindu yang tak tau kemana melabuh
Dia adalah alasanku untuk selalu merindu
Lalu kini kami telah bertemu
Namun hati ini masih saja sendu
Lalu kepada siapa sebenarnya rinduku berlabuh?
Lalu kini kami telah bertemu
Namun hati ini masih saja sendu
Lalu kepada siapa sebenarnya rinduku berlabuh?
Subscribe to:
Posts (Atom)